“Khilafah gak cocok di sini, Bro! Kalau mau ya pindah aja ke Aceh atau Arab sono!”
Kalimat yang sering kita dengar dari… siapa lagi kalau bukan yang gak pernah main ke Jogja tapi merasa paling tahu sejarah Nusantara. 🙃
Padahal kalau dia main bentar ke Kraton Yogyakarta, dia bakal nemuin fakta ini:
📜 Bendera resmi Kraton adalah bendera tauhid, bertuliskan:
> لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ
Bukan karangan siapa-siapa. Ini keluar dari pernyataan resmi Sultan Hamengkubuwono X dalam pidatonya sendiri! Cari di YouTube! Pasti banyak seliweran muncul dan itu fakta, mau ditutup-tutupi yo gak bisa ditutup tutupi!
---
🏰 Jogja = Jejak Khilafah yang Nyata
Yogyakarta bukan kota biasa. Ia adalah bekas pusat kekuasaan Islam di tanah Jawa. Bahkan Kraton Yogyakarta dahulu adalah wakil resmi Khilafah Utsmaniyah di Nusantara.
Lho kok bisa?
Karena pada masa itu, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki loyalitas kepada Khalifah Utsmani. Sejarah mencatat, hubungan antara Kraton dan Istanbul itu nyata — bukan dongeng.
Pada masa Srisultan Hamengkubuwono VII saat itu lahir seorang putra keturunan Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) bernama Muhammad Darwiys yang kemudian diberinama KH. Ahmad Dahlan, beliau masih keluarga Kraton & pernah menjadi abdi Dalem Mesjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta Hadiningrat.
👉 Kyai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
---
🕌 Muhammadiyah Lahir awalnya sebagai Perlawanan terhdap misionaris!
Didirikan tahun 1912 M / 1330 H, Muhammadiyah lahir saat Khilafah Utsmaniyah masih berdiri tapi mulai dilemahkan oleh kolonialis Barat melalui penjajahan Belanda, sampai pada puncak runtuhnya Khilafah pada 1924 oleh Mustafa Kemal Attaturk.
Apa yang terjadi?
🔻 Banyak umat Islam Jawa dimurtadkan dan dikristenkan.
🔻 Kolonial Belanda merusak tatanan sosial dan aqidah rakyat.
🔻 Pendidikan umat Islam sengaja dibiarkan terbelakang.
Maka lahirlah Muhammadiyah sebagai bentuk perlawanan.
🚨 Bukan sekadar gerakan sosial, tapi gerakan kebangkitan Islam berbasis syariat dan ilmu!
Dan berdirinya Muhammadiyah pun didukung langsung oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Bukan karena iseng, tapi karena kesadaran ideologis melawan penjajahan! Meskipun kemudian akhirnya secara perlahan lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan Muhammadiyah ataupun lembaga Islam lainnya yang mulai tersusupi pemahaman-pemahaman barat juga melalui kegiatan atau kurikulum yang mengatasnamakan moderasi beragama atau kerukunan danlainnya, termasuk juga Kesultanan pun juga perlahan sama mulai tersusupi perlahan oleh pemahaman freemason, dengan narasi "cintai budaya sendiri, atau cintai budaya leluhur" sampai akhirnya menimbulkan Islamophobia dan budaya & Islam akhirnya dipisahkan sehingga dianggap asing tuh Islam seolah-olah berbau ke Arab-Araban. Itulah suksesnya para orang-orang kafir saat menjajah negeri negeri Muslim bekas wilayah Khilafah Utsmani dulu!.
---
📅 Penanggalan Jawa = Penanggalan Islam!
Orang yang bilang, “Ini tanah Jawa, bukan Arab”, mungkin belum sadar bahwa:
🕰️ Penanggalan Jawa sejalan dengan Hijriyah!
Hari pertamanya disebut Akad/Ahad, bukan “Minggu.”
Hari agungnya? Jum'at! Bukan "Sunday funday."
Dan nama-nama weton kayak Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage itu pun diadopsi dan diselaraskan untuk keperluan dakwah Islam oleh Sultan Agung Mataram.
📚 Islam masuk dengan kearifan — tapi tetap syariat yang jadi pokok.
---
🤭 Sindiran Manis Buat yang Sok Tahu
Jadi kalau ada yang masih bilang:
> “Khilafah asing, bukan dari budaya kita...”
“Indonesia beda, gak cocok syariat...”
Coba ajak dia jalan-jalan ke Kraton Jogja, terus ke Masjid Gedhe Kauman, lalu mampir ke Museum Muhammadiyah, atau ajak juga main ke langgar kidul KHA Dahlan atau kediaman keluarga-keluarga Kraton! baru deh dia ngerti:
> “Islam dan tanah Jawa itu satu tubuh, satu ruh!”
Jangan-jangan dia cuma tahu Jogja dari TikTok, tapi gak pernah masuk kraton 😅 mulanè mainnya jangan cuma Malioboro malioboro terus!🤣
---
🕊️ Hikmah & Harapan
Islam tidak asing di bumi Nusantara.
Islam bukan tamu di tanah Jawa.
Islam adalah tuan rumah! Ia pernah memimpin. Ia pernah berjaya.
Jangan biarkan sejarah ini dilupakan.
Dan jangan biarkan kita kehilangan arah gara-gara "buta sejarah."
📍 Kali-kali main ke Jogja, Lurd...
Biar paham kalau ternyata tanahmu pernah jadi bagian dari Khilafah Islamiyah!
Mari kita kembalikan kemurnian Islam! Kita ajak seduluran kita untuk kembali memahami bahwa dulu Islam pernah berjaya, pernah tegak, tak perlu mempermasalahkan perkara furu'iyah,, ajak seduluran kita ngaji & coba renungkan....
---
Wallahu a’lam bish-shawab.
Takbir! ALLAHU AKBAR!
Posting Komentar untuk "Mulanè kali² main ke Jogja,, kali² main ke Kraton,, yuh besok dino Ahad☝️‼️👏"