Dunia hari ini tengah berada di pusaran konflik dua kutub besar peradaban: Barat yang kapitalistik dan Timur yang sedang membangkitkan wajah komunisme modern. Amerika dan sekutunya menjual demokrasi dan kebebasan semu, namun di baliknya menjerat negara-negara Muslim dengan utang, liberalisasi, dan intervensi politik. Di sisi lain, China dan Rusia hadir seolah sebagai penyeimbang. Tapi faktanya, mereka tetap menjajakan ideologi sekuler—tanpa ilah, tanpa petunjuk wahyu. Akibatnya, negeri-negeri Islam terus dijadikan ladang konflik, pasar dagang, dan pion geopolitik.
Umat Islam hanya jadi penonton dalam pentas dunia. Sebagian bahkan menjadi boneka kekuatan besar itu. Padahal, sejarah telah membuktikan bahwa Islam bukan hanya pernah eksis sebagai agama, tetapi pernah memimpin dunia sebagai sistem hidup yang paripurna.
Ketika Khilafah Islamiyah berdiri, dunia melihat tatanan kehidupan yang bersih dari eksploitasi. Tidak ada nasionalisme yang memecah belah, tidak ada rasisme, tidak ada penjajahan ekonomi. Negeri-negeri Islam bersatu dalam satu kepemimpinan, satu akidah, dan satu tujuan—menaati Allah dan Rasul-Nya.
Keruntuhan Khilafah pada tahun 1924 bukan hanya runtuhnya institusi, tetapi juga terputusnya tali peradaban Islam. Mustafa Kemal Ataturk, boneka Barat, menjadi simbol kehancuran tatanan ilahiyah. Sejak saat itu, dunia Islam diseret masuk dalam jebakan demokrasi, kapitalisme, dan komunisme—yang semuanya berbasis pada akal atau pemikiran manusia yang terbatas ini, bukan wahyu Tuhan.
Kini umat diarahkan untuk memilih “jalan tengah” atau moderasi. Padahal Islam tidak pernah mengajarkan kompromi dalam akidah dan syariah. Kebenaran dalam Islam adalah absolut, bukan zona abu-abu. Islam bukan “jalan tengah”, tetapi “jalan lurus”!
> وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًۭا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS. Al-An'am: 153)
Maka jelas: Islam adalah solusi global yang sesungguhnya, bukan buatan akal manusia yang terbatas bukan pula eksperimen politik. Syariah Islam telah terbukti memuliakan manusia, menolak riba, memberantas korupsi, menjamin kesejahteraan, dan menjaga akidah. Sistem Islam menyatukan dunia Islam dalam Khilafah, bukan memecahnya dengan sekat nasionalisme.
> إِنِ ٱلْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۚ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ ۚ
“Hukum itu hanyalah milik Allah. Dia memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain-Nya.” (QS. Yusuf: 40)
> وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ
“Barangsiapa tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.” (QS. Al-Ma’idah: 45)
> وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ...
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi…” (QS. An-Nur: 55)
♤ Hikmah & Harapan ♤
Islam akan bangkit. Itu janji Allah dan Rasul-Nya. Tapi pertanyaannya: di pihak manakah kita hari ini? Di barisan yang memperjuangkan tegaknya syariat dan Khilafah, atau justru bersembunyi, diam, atau malah menjadi penghalang dengan dalih "toleransi" dan "negara majemuk"?
> يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Mari kita menjadi bagian dari gelombang kebangkitan Islam, menghidupkan perjuangan ideologis, dan menyeru dunia bahwa hanya Islam yang mampu menyelamatkan peradaban. Tidak ada pilihan lain: Khilafah adalah keniscayaan sejarah dan janji ilahiyah.
Wallāhu a‘lam bish-shawāb.
Takbir! Allāhu Akbar‼️☝️🔥🏴🏳️
Posting Komentar untuk "📰 Dunia dalam Cengkraman Blok Barat–Timur, Saatnya Islam Hadir sebagai Solusi Global‼️☝️🔥"