Vasektomi & Kesejahteraan Masyarakat dalam Pandangan Islam

 

Senin (malem Selasa Kliwon) 15 Dzulqa'dah 1446 H / 12 Mei 2025 M
๐Ÿ—“️Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT)

Pada Senin malam Selasa, 12 Mei 2025 M, atau bertepatan dengan malam 15 Dzulqa'dah 1446 H, telah digelar kembali Kajian tematik rutinan setiap 2 pekan sekali di Masjid At-Taqwa, Desa Cijeungjing, Ciamis. Acara ini diisi oleh Ustadz Rd Dian Jatnika Firmansyah, S.T.P dan diselenggarakan oleh Majelis Al-Fathriyah bekerja sama dengan DKM At-Taqwa.


Kebijakan Vasektomi: Antara Kepentingan Negara atau Kemuliaan Keluarga?


Belakangan ini, publik dihebohkan oleh kebijakan salah satu kepala daerah yaitu gubernur provinsi Jawa barat yaitu Dedi Mulyadi alias KDM atau sering banyak yang menyebut "Bapak Aing" yang menyaratkan vasektomi bagi warga pria miskin sebagai prasyarat mendapatkan bantuan sosial. Warga miskin seolah diwajibkan untuk "dimandulkan". Alasan di balik kebijakan ini sederhana: menekan angka kemiskinan dengan membatasi jumlah anak. Namun, apakah benar kemiskinan disebabkan oleh banyaknya anak?


Islam Melarang Pengebirian!


Dalam kajian malam Selasa ini, Ust. Dian menegaskan bahwa vasektomi atau dalam istilah fiqih disebut al-ikhsรข’ (pengebirian), hukumnya haram. Rasulullah SAW secara tegas melarang praktik kebiri seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA:


> ู‚ُู„ْู†َุง ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَู„َุง ู†َุณْุชَุฎْุตِูŠ؟ ูَู†َู‡َุงู†َุง ุนَู†ْ ุฐَู„ِูƒَ

"Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, bolehkah kami dikebiri?' Maka beliau melarang kami dari hal itu."

(HR. Bukhari)




Islam justru mendorong umatnya untuk menikah dan memperbanyak keturunan. Rasulullah bersabda:


> ุชَุฒَูˆَّุฌُูˆุง ุงู„ْูˆَุฏُูˆุฏَ ุงู„ْูˆَู„ُูˆุฏَ ูَุฅِู†ِّูŠ ู…ُูƒَุงุซِุฑٌ ุจِูƒُู…ُ ุงู„ْุฃُู…َู…َ

"Menikahlah kalian dengan wanita yang penyayang dan subur (melahirkan banyak anak), karena aku berbangga dengan banyaknya umatku di hari kiamat."

(HR. Ahmad)




Vasektomi: Bertentangan dengan Fitrah dan Syariat


Vasektomi bukan hanya melawan ajaran Rasulullah, tapi juga bertentangan dengan fitrah manusia. Islam mengajarkan bahwa setiap anak membawa rezekinya masing-masing:


> ูˆَู…َุง ู…ِู†ْ ุฏَุงุจَّุฉٍ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ุฅِู„َّุง ุนَู„َู‰ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุฑِุฒْู‚ُู‡َุง

"Dan tidak ada suatu makhluk pun yang bergerak di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya."

(QS. Hud: 6)




Bahkan Allah melarang kita membunuh anak karena takut miskin:


> ูˆَู„َุง ุชَู‚ْุชُู„ُูˆุง ุฃَูˆْู„َุงุฏَูƒُู…ْ ุฎَุดْูŠَุฉَ ุฅِู…ْู„َุงู‚ٍ ู†َุญْู†ُ ู†َุฑْุฒُู‚ُู‡ُู…ْ ูˆَุฅِูŠَّุงูƒُู…ْ

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami-lah yang memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu."

(QS. Al-Isra’: 31)




Akar Kemiskinan Bukan Banyak Anak, Tapi Sistem Kapitalis


Dalam pemaparannya, Ust. Dian membongkar akar masalah kemiskinan: bukan karena banyaknya anak, melainkan karena sistem ekonomi kapitalis yang timpang. Kekayaan hanya berputar di tangan oligarki. Faktanya, 1% orang terkaya menguasai 50% kekayaan Indonesia, sedangkan 95% lahan dikuasai oleh korporasi (Laporan WALHI 2022).


Akibatnya? Rakyat kecil terpinggirkan. Negara abai terhadap tanggung jawabnya dalam menjamin kesejahteraan. Sistem riba, pinjol, dan bunga bank membuat rakyat semakin miskin. Lalu, rakyat kecil disalahkan karena punya anak banyak?


Solusi Islam: Sistem Ekonomi Islam yang Adil


Islam bukan hanya agama ritual ibadah. Tapi mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan kesejahteraan. Islam menjamin:


Kebutuhan dasar terpenuhi


Distribusi kekayaan yang adil


Kepemilikan umum dilindungi (seperti SDA, air, energi)


Produktivitas didorong


Keadilan ditegakkan



Nabi bersabda tentang keutamaan mencari nafkah:


> "Seseorang yang mencari nafkah untuk keluarganya adalah seperti seorang mujahid di jalan Allah."




Vasektomi Bukan Solusi, Tapi Musibah Baru


Allah telah mengingatkan dalam firman-Nya:


> ูˆَู…َุง ุฃَุตَุงุจَูƒُู… ู…ِّู† ู…ُّุตِูŠุจَุฉٍ ูَุจِู…َุง ูƒَุณَุจَุชْ ุฃَูŠْุฏِูŠูƒُู…ْ

"Apa saja musibah yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri."

(QS. Asy-Syura: 30)




Termasuk kebijakan vasektomi, adalah buah dari jauhnya umat dari syariat Islam. Jika hukum Allah ditinggalkan, maka yang terjadi adalah kedzaliman:


> ูˆَู…َู† ู„َّู…ْ ูŠَุญْูƒُู… ุจِู…َุง ุฃَู†ุฒَู„َ ูฑู„ู„َّู‡ُ ูَุฃُูˆْู„َٰุٓฆِูƒَ ู‡ُู…ُ ูฑู„ุธَّู€ٰู„ِู…ُูˆู†َ

"Barang siapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim."

(QS. Al-Ma'idah: 45)





---


Hikmah dan Harapan


Semoga umat Islam semakin sadar bahwa Islam bukan sekadar ibadah ritual, tapi solusi hidup secara kaffah. Mari tinggalkan sistem kapitalis sekuler dan kembali kepada syariat Islam yang adil dan membawa berkah. Bangkitkan kembali sistem Islam yang menjamin kesejahteraan bagi seluruh umat—tanpa harus memandulkan masa depan!


Takbir!

Allahu Akbar!

Posting Komentar untuk "Vasektomi & Kesejahteraan Masyarakat dalam Pandangan Islam"