🦹‍♂️Kekuatan Visi🚀

 

Jum'at (malem Sabtu) 19 Dzulqa'dah 1446 H / 16 Mei 2025 M
🗓️Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT)

Dalam kajian Ngopsai edisi kelima malam ini, Kang Ali Aben alias kang Aben, beliau menyampaikan satu tema yang nampol banget buat para pemuda Islam hari ini, yaitu Kekuatan Visi. Beliau membuka dengan pertanyaan fundamental: apa sebenarnya visi itu?


Visi adalah cita-cita besar yang ingin kita capai. Ia bukan hal yang langsung terlihat kasat mata, tapi sangat berpengaruh pada arah hidup kita. Nah, kalau visi adalah tujuannya, maka misi adalah strategi untuk mencapainya. Maka kalau visinya gak jelas, misi pun akan ngawur dan gak terarah.


Contoh menarik disampaikan Kang Aben, yaitu tentang kisah Merry Riana, seorang non-Muslim yang punya visi jadi miliarder di usia muda di Singapura. Pertanyaannya: kalau non-Muslim aja punya visi yang besar dan sungguh-sungguh, lalu bagaimana dengan kita yang Muslim?


Realitas Umat Islam Hari Ini 


Sayangnya, umat Islam saat ini justru tampak tidak punya visi yang jelas. Di berbagai bidang, kita melihat keterpurukan:


Politik: Umat Islam terpecah menjadi beberapa Negara Nasionalis & tunduk pada sistem buatan manusia, buatan orang kafir buatan barat, bukan hukum Allah.


Ekonomi: Kekayaan umat justru dikuasai segelintir elit dan asing karena menggunakan ekonomi kapitalis.


Sosial: Terjadi degradasi nilai ukhuwah dan solidaritas.


Pendidikan: Kurikulum sekuler menjauhkan umat dari Islam.


Iptek: Umat lebih jadi konsumen daripada pencipta teknologi.


Hukum: Hukum Islam ditinggalkan, diganti hukum sekuler.


Budaya: Budaya umat dicemari oleh 3F: Food, Fashion, Fun ala Barat.


Agama: Agama dipersempit hanya sebatas ibadah ritual, tidak diterapkan dalam kehidupan sosial dan negara.



Maka umat Islam butuh Visi!

Visi bukan hanya untuk pribadi, tapi visi umat. Seperti yang dimiliki oleh Muhammad Al-Fatih sejak kecil: menaklukkan Konstantinopel. Visi itu akhirnya ia wujudkan dengan izin Allah.


Wilayah Ikhtiar dan Qadha-Qadar


Dalam menjalani visi, ada dua wilayah:


Wilayah yang kita kuasai: usaha, perencanaan, doa, ikhtiar.


Wilayah yang tidak kita kuasai: hasil akhirnya (qadha dan qadar dari Allah).



Tugas kita adalah maksimal di wilayah pertama, lalu bertawakal kepada Allah untuk wilayah kedua. Karena pada wilayah yang pertama tadi tentu kita kelak akan dihisab, apakah kita akan berjuang dengan pilihan visi kita atau malah diam?


Karena kita ini diciptakan bukan untuk hidup tanpa arah. Tapi untuk tujuan yang sangat mulia. Sebagaimana firman Allah SWT:


> وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

(QS. Adz-Dzariyat: 56)




Ibadah di sini maknanya luas, termasuk dalam aktivitas perjuangan dan pembangunan peradaban Islam. Maka seorang Muslim tak cukup hanya jadi orang baik, tapi harus jadi pejuang Islam.


Cakupan Syariat Islam 


Syariat Islam mencakup tiga dimensi:


1. Hablum minallah – hubungan dengan Allah (ibadah mahdhah).



2. Hablum min nafsih – hubungan dengan diri sendiri seperti berpakaian harus menutup aurat, makan, minum harus sesuai syariat.



3. Hablum minannas – hubungan sosial (muamalah, pendidikan, kesehatan, politik, dll).




Sayangnya, dimensi ketiga ini yang sering dilupakan. Padahal ini kunci perubahan umat! & banyak dibahas dalam Al-Qur'an loh dimensi ketiga ini.


Bagaimana Cara Kita Melewati Semua Ini? 


Caranya adalah: menjadi Pemuda Muslim Pejuang.


Kita harus naik kelas dalam berpikir:


Berpikir Level 1: Teknis

Fokus pada hal-hal jangka pendek dan praktis (misal: sekadar bisa ngaji, atau ikut kegiatan dakwah tanpa paham arah).


Berpikir Level 2: Strategis

Memikirkan langkah-langkah dakwah dan pembangunan komunitas yang lebih sistematis.


Berpikir Level 3: Ideologis

Memiliki pandangan jangka panjang, yaitu membangun peradaban Islam berdasarkan akidah yang kuat.



Pemuda Muslim hari ini harus berpikir ideologis. Harus tahu, kita sedang bergerak menuju bangkitnya Islam sebagai kekuatan peradaban dunia, bukan sekadar komunitas kecil yang sibuk internal!



---


HIKMAH DAN HARAPAN


Visi adalah cahaya di ujung jalan yang menuntun kita ke tujuan hidup. Tanpa visi, kita hanya akan berjalan tanpa arah. Maka, pemuda Muslim harus bangkit dengan visi mulia: mewujudkan peradaban Islam yang adil, mulia, dan membawa rahmat ke seluruh alam.


Semoga dari majelis Ngopsai ini, lahir pemuda-pemuda yang bukan hanya jago kajian, tapi juga punya arah perjuangan. Pemuda yang siap menanggung beban dakwah, membangun umat, dan mengubah dunia dengan cahaya Islam.


Wallahu a’lam bish-shawab.

Posting Komentar untuk "🦹‍♂️Kekuatan Visi🚀"