Kadang ada orang yang ngomong, "Udah lah, itu kan urusan dia, dosa-dosa dia tanggung sendiri, kita mah jalanin aja ibadah masing-masing." Lah, emang iya? Agama Islam ngajarin kita begitu? Kalo semua orang pada cuek sama kemungkaran, terus apa gunanya amar ma’ruf nahi mungkar? Mau dibiarin orang zina depan mata, terus kita anggap, "Ah itu mah urusan pribadi,"? Jangan salah, dalam Islam ada konsep yang namanya fardhu kifayah, bukan cuma urusan jenazah aja, tapi juga dalam urusan sosial, termasuk mencegah kemungkaran.
Contoh gampangnya, ada orang mati gak ada yang ngurusin. Jenazahnya ditelantarin. Nah, itu bisa bikin sekampung kena dosa, karena gak ada yang melaksanakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah). Sama halnya dengan kemaksiatan, ketika ada yang terang-terangan maksiat di lingkungan kita, terus gak ada yang menegur, gak ada yang peduli, semua bisa kena getahnya, minimal ya dosa diamnya itu loh!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَٰلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ"
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman."
(HR. Muslim no. 49)
Nah, coba kita renungin, jangan sampai kita ini malah justru termasuk orang yang lemah imannya karena diem aja, apatis, pura-pura gak lihat, cuma karena dalih “itu kan hak dia.” Lah, sejak kapan maksiat masuk ranah hak asasi?
Sekarang ini, banyak banget yang ngedukung liberalisme dengan dalih HAM (Hak Asasi Manusia). Apa-apa dibela, mau zina, LGBT, miras, joget-joget buka aurat, semua katanya “hak pribadi.” Padahal kalau kita tengok, itu semua terjadi karena asas negara ini masih sekuler, alias faslud diin 'anil hayah (memisahkan agama dari kehidupan). Agama cuma jadi hiasan, cuma ditempel di KTP. Tapi giliran urusan sistem sosial, ekonomi, hukum, agama disingkirin. Makanya jangan heran, semua diukur dengan cuan, duit nomer satu, moral belakangan.
Ideologi kapitalisme juga ikut berperan. Selama menghasilkan duit, ya dihajar terus. Sistemnya memungkinkan orang kaya makin kaya, yang maksiat asal setor pajak dan nggak ganggu kepentingan penguasa, ya dibiarin. Inilah akar dari banyaknya kemungkaran yang dibiarkan: asasnya kapitalis-sekuler, bukan Islam kaffah.
Terkait Pancasila, sebenarnya banyak orang yang salah kaprah. Pancasila itu bukan ideologi, tapi falsafah alias pandangan hidup. Falsafah itu fleksibel, bisa ditafsirkan sesuai kepentingan. Kapanpun bisa berubah fungsi, tergantung siapa yang pegang kuasa. Maka jangan heran kalau ada pemahaman yang dibentur-benturkan antara Islam dan Pancasila, seolah-olah Islam itu ancaman. Padahal kalau jujur, sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" itu paling sejalan dengan Islam!
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 208, Allah ta'ala berfirman:
"يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً"
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah)..."
(QS. Al-Baqarah: 208)
Jelas kan? Islam itu bukan sekadar ibadah pribadi. Islam itu aturan hidup dari bangun tidur sampai tidur lagi, dari urusan rumah tangga sampai negara. Tapi, kalau Pancasila dijadikan ideologi (padahal bukan), terus dibanding-bandingkan dengan Islam, ya wajar lah jadi kacau. Ujungnya muncul Islamophobia, takut sama Islam sendiri. Padahal yang bawa negeri ini merdeka juga para ulama dan santri!
Jadi, Masbro dan Mbaksis semua, jangan cuek sama kemungkaran. Kita ini umat Islam, punya tanggung jawab sosial. Jangan cuma mikir, “yang penting saya gak ikut maksiat.” Itu bukan solusi! Kalau kita beneran cinta Islam, cinta negeri ini, ya kita harus berani bicara, menegur, menyuarakan yang hak.
Ingat, kalau gak ada yang berani menegur kemungkaran, maka azab bisa turun, gak pandang bulu.
Allah ta’ala berfirman:
"وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ"
"Dan takutlah kalian terhadap fitnah (bencana) yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian secara khusus. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya."
(QS. Al-Anfal: 25)
Jangan tunggu sampai azab itu turun. Jangan nunggu sampai negeri ini hancur. Mulai dari diri sendiri, lingkungan terdekat, tegur dengan cara bijak, dakwahi dengan hikmah. Tapi jangan diem!
Inget! Diamnya kita bisa jadi dosa, dan suara kita bisa jadi penyelamat umat!
Jangan kalah sama sistem sekuler dan kapitalis. Islam itu solusi! Islam itu ideologi hidup yang sempurna.
Allahu a’lam.
Posting Komentar untuk "JANGAN MERASA CUEK DENGAN KEMUNGKARAN!!"