Islam Radikal, Garis Keras, Ekstrem? Propaganda Kapitalis untuk Melemahkan Umat!‼️

 

Senin, ٢٨ Dzulqa'dah ١٤٤٦ H / 26 Mei 2025 M
🗓️Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT)

Hari ini, umat Islam seperti disudutkan dari segala arah. Di satu sisi, kita dituntut menjadi Muslim yang “baik” versi Barat: lembut, toleran, tidak menyinggung, tidak menuntut penerapan syariat, apalagi menegakkan Khilafah. Tapi saat ada kaum Muslimin yang ingin menjalankan Islam secara kaffah, maka dengan cepat mereka dicap: Islam garis keras, radikal, ekstrem, bahkan teroris!


Propaganda Busuk dari Barat


Istilah “Islam Radikal”, “Islam Garis Keras”, dan “Ekstremisme” bukan muncul dari ajaran Islam, tapi lahir dari laboratorium politik Barat.


Tujuannya satu: membungkam setiap Muslim yang ingin Islam diterapkan secara total.


Mereka kemudian menciptakan istilah tandingan: Islam Moderat, Islam Wasathiyah, dan Islam Jalan Tengah. Muslim yang masuk kategori ini adalah mereka yang loyal terhadap sistem sekuler, tunduk pada hukum buatan manusia, dan tak menuntut penegakan syariah secara menyeluruh. Yang penting “ramah”, “toleran”, dan tidak bicara Khilafah.


Padahal, Islam itu tidak mengenal istilah Islam moderat vs radikal. Islam hanya satu: Islam yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.


> قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۚ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku telah menunjuki aku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik.” (QS. Al-An’am: 161)




Kalau kita konsisten memegang Islam sebagaimana Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan para Khalifah laksanakan, maka itu bukan radikal—itu murni!


Islam Dibelah Dua oleh Barat dan Sekutunya


Barat melalui para orientalis, misionaris, dan kapitalis, berhasil menanamkan istilah yang memecah belah umat:


Ada “Islam moderat” yang disukai Barat.


Ada “Islam radikal” yang harus diwaspadai dan dimusuhi.



Propaganda ini tak berdiri sendiri. Mereka menyusupkan narasi ini ke dalam:


Kurikulum pendidikan, bahkan di lembaga Islam sekalipun.


Program Moderasi Beragama.


Sertifikasi dai dan khutbah.


Media massa, film, seminar, dan talkshow.



Mereka mengemasnya atas nama “kerukunan”, “cinta tanah air”, “toleransi”, dan “damai”.


Padahal… inilah bentuk penjajahan gaya baru.


Mereka Takut Umat Ini Bangkit!


Mereka tahu, dulu umat Islam pernah bersatu dalam satu naungan Khilafah selama 1300 tahun lebih. Dari Hijaz ke Syam, dari Nusantara ke Afrika Utara, kita satu kesatuan.


Namun semuanya diruntuhkan pada 3 Maret 1924 M, saat Khilafah Utsmaniyah resmi dibubarkan oleh Mustafa Kemal Attaturk, agen Inggris dan Barat.


Sejak saat itu, Islam tidak punya otoritas global. Umat Islam dipaksa hidup dalam sekat-sekat nasionalisme.


> إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10)




Namun kini, umat dipaksa merasa cukup menjadi “Islam Indonesia”, “Islam Malaysia”, “Islam Arab”, padahal Islam ya tetap Islam.


Kita hanya akan kembali mulia jika kembali pada Islam yang kaffah. Bukan Islam yang dijinakkan oleh narasi-narasi busuk buatan Barat.


Teroris Itu Siapa Sebenarnya?


Narasi “Islam = terorisme” makin dikencangkan setelah 9/11. Padahal, umat Islamlah yang paling banyak menjadi korban kekerasan global.


Siapa yang:


Membantai rakyat Irak? Amerika.


Menginvasi Afghanistan? NATO.


Mendukung penjajahan Israel atas Palestina? Barat dan sekutunya.



Sementara itu, umat Islam yang sekadar bicara syariah dan Khilafah… langsung dicap ekstrem.


> وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS. Al-Baqarah: 120)




Mereka tidak akan pernah puas kecuali kita tunduk total. Bukan hanya ekonomi kita yang mereka kuasai. Tapi juga pikiran dan arah dakwah kita.


Hikmah & Harapan


Umat ini harus disadarkan! Kita tidak boleh terus-terusan menerima narasi musuh sebagai kebenaran. Istilah “Islam radikal” hanyalah jebakan untuk melemahkan semangat juang umat Islam. Supaya kita malu memperjuangkan syariat. Malu memperjuangkan Khilafah. Malu memperjuangkan kebenaran.


Padahal Allah sudah memerintahkan:


> يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدْخُلُواْ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah.” (QS. Al-Baqarah: 208)




Sudah saatnya kita berhenti membela narasi musuh. Saatnya kita berdiri atas nama Islam yang asli, murni, dan kaffah. Islam yang tegas, adil, penyayang, dan menyelamatkan seluruh umat manusia.


Dan itu bukan radikal. Itu ISLAM!


TAKBIR…!!

ALLAHU AKBAR!!!


©️Aldy El-Jawi / Mas AL

Posting Komentar untuk "Islam Radikal, Garis Keras, Ekstrem? Propaganda Kapitalis untuk Melemahkan Umat!‼️"