Kajian rutin NgopSay (Ngopi Santay) ke-6, materi kedua yang dilaksanakan pada Jumat malam Sabtu, 23 Mei 2025 M, menghadirkan Kang Andi R. sebagai pemateri. Materi malam ini mengangkat tema fundamental: “Aqidah, Landasan Kebangkitan”—yang merujuk pada materi Ustadz Dr. Dwi Condro Triyono.
Kang Andi mengawali kajian dengan pertanyaan reflektif: "Kikieuan dipiwarang ku saha?" (Kita seperti ini diperintah oleh siapa?) Jawabannya jelas: oleh Allah.
Mengapa Aqidah Tidak Menjadi Sumber Kebangkitan?
Sejak kecil, dari TK sampai kuliah, kita diajarkan rukun iman. Tapi mengapa aqidah yang diajarkan sejak kecil tidak menimbulkan kebangkitan umat?
> Karena banyak yang belum memahami hakikat aqidah.
> Banyak yang hanya “Islam KTP”, Islam karena lahir di keluarga Muslim atau Islam warisan lah gitu istilahnya.
> Banyak yang belum paham kebenaran Islam secara utuh.
Fakta Umat Hari Ini
- Banyak yang dimurtadkan.
- Banyak yang percaya semua agama itu sama dan benar (pluralisme).
- Akibatnya dari program moderasi beragama yang dibungkus atas nama “kerukunan” atau “toleransi”.
Imbas dari semua itu:
Umat Islam mengalami kemunduran.
Mudah dijajah, baik pemikiran maupun fisik.
Terpuruk dalam berbagai sektor: ekonomi, pendidikan, hukum.
Tertindas, seperti yang terjadi di Palestina.
Padahal jumlah kita banyak. Tapi apa kata Rasulullah? Kita seperti buih di lautan, tidak punya daya untuk melawan, meski jumlah kita mayoritas.
Padahal Allah Berfirman:
> كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ وتَنْهَونَ عَنِ المُنْكَرِ وتُؤْمِنُونَ بِاللهِ
"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, serta beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran: 110)
Tapi Kenapa Umat Ini Terpuruk?
Karena sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf: 179:
> وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِنَ الجِنِّ وَالإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لِيَسَ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لِا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لِا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالِأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الغَافِلُونَ
Artinya: “Dan sungguh Kami jadikan untuk neraka Jahannam banyak dari jin dan manusia. Mereka punya hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami, mereka punya mata tetapi tidak digunakan untuk melihat, mereka punya telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar. Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179)
Nafsu atau Akal?
Manusia itu ada dua:
1. Manusia sejati, yang menggunakan akal untuk memikirkan asal, tujuan dan makna hidup.
2. Manusia jadi-jadian, yang hanya mengikuti nafsu, seperti binatang.
Contoh:
Melihat mobil mewah
Perhiasan mahal
Makanan lezat
Wanita cantik
Jika yang muncul pertama adalah nafsu, lalu akal hanya jadi alat untuk mencapai keinginan itu—maka ia bukan manusia sejati. Sebaliknya, manusia sejati diam, merenung, dan tidak langsung menuruti hawa nafsunya.
Bedanya manusia dan binatang cuma satu: AQIDAH.
Bangkitlah dengan Aqidah yang Benar
Pertanyaan mendasar harus dijawab:
Dari mana aku?
Untuk apa aku hidup?
Ke mana aku akan kembali?
Jika aqidahnya benar, maka akan:
Mengikat seluruh pemikiran, perasaan, dan perbuatannya.
Namun jika salah:
Maka semua pemikiran, perasaan, dan perbuatannya pun akan salah.
Penutup: Hikmah & Harapan
Aqidah bukan teori pelajaran SD. Ia adalah pondasi utama. Jika ingin bangkit, maka bangunlah dari akarnya: AQIDAH.
Umat Islam harus kembali menyadari hakikat dirinya sebagai umat terbaik, bukan karena jumlah, tapi karena iman dan dakwahnya.
Semoga kita menjadi manusia sejati yang membangun hidupnya di atas fondasi aqidah yang shahihah.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Posting Komentar untuk "☝️Aqidah Landasan Kebangkitan🚀"