Hari ini, Kamis 22 Mei 2025 M bertepatan dengan 24 Dzulqa'dah 1446 H berdasarkan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang dirilis Muhammadiyah, juga kalender Ummul Quro milik Arab Saudi, serta kalender Hijriah milik Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan hisab dan data astronomi terkini, diprediksi bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H akan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga Hari Arafah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025 dan Idul Adha serentak dirayakan pada Jum'at, 6 Juni 2025.
Ini adalah momen langka: hari raya umat Islam akan serentak tanpa perbedaan! Baik Muhammadiyah, pemerintah, Arab Saudi, bahkan kelompok-kelompok yang biasanya mengikuti penetapan Arab seperti HTI, MTA, dan Salafi—semuanya diprediksi merayakan hari raya secara bersama. Ini adalah peluang besar untuk menyuarakan kembali pentingnya persatuan umat apalagi jatuh dihari Jum'at yang mana dalam Islam dikenal sebagai sayyidul ayyam!
Idul Adha, Momentum Persatuan
Saat umat Islam seluruh dunia berkumpul dalam satu hari, shalat dalam satu waktu, takbir dalam satu suara, apa yang menghalangi kita untuk bersatu dalam satu kepemimpinan?
Umat ini satu tubuh:
> إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara."
(QS. Al-Hujurat: 10)
Sayangnya, fakta di lapangan justru menunjukkan umat Islam terpecah ke dalam sekat-sekat buatan: ormas, kelompok, dan terutama nasionalisme warisan penjajah. Dulu, saat Khilafah Islamiyah masih tegak, umat Islam menyatu dalam satu kepemimpinan. Tapi sejak diruntuhkannya Khilafah Utsmani pada 3 Maret 1924 M, umat Islam tercerai-berai dalam nation-state. Tidak lagi ada yang peduli dengan nasib saudaranya di negeri lain.
Fakta Hari Ini: Para Penguasa Tunduk pada Musuh
Realitas yang memilukan: penguasa-penguasa Arab sibuk dengan kepentingan politiknya sendiri. Di saat anak-anak Gaza menangis, rumah-rumah dibombardir, wanita dan lansia jadi korban—mereka malah menyambut hangat Donald Trump, presiden Amerika yang terang-terangan mendukung Israel.
Muhammad bin Salman (MBS) bersalaman erat dengan Trump, bahkan memberikan dukungan ekonomi triliunan dolar atas nama investasi. Sementara Amerika dan Israel terus merampas sumber daya alam negeri-negeri kaum Muslimin dan menggunakannya untuk memerangi umat Islam sendiri.
Semua ini adalah buah dari penerapan sistem kapitalisme sekuler—yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini membuat penguasa lebih tunduk kepada kekuasaan, uang, dan tekanan Barat, dibanding kepada hukum Allah.
Allah mengingatkan:
> وَمَنْ لَمْ يَح\u065ْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الكافِرونَ "Barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir."
(QS. Al-Ma’idah: 44)
Hikmah & Harapan
Idul Adha adalah momen pengorbanan. Mari kita jadikan pengorbanan terbesar tahun ini adalah meninggalkan sekat-sekat perpecahan! Mari jadikan tema khutbah Idul Adha tahun ini adalah PERSATUAN UMAT. Jangan lagi khutbah hanya membahas kambing dan sapi, tapi angkat isu besar umat! Sadarkan jamaah bahwa:
Kita satu tubuh.
Kapitalisme dan sekularisme adalah sumber perpecahan.
Kita butuh persatuan umat di bawah syariat Islam.
> إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
"Jika kalian menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian."
(QS. Muhammad: 7)
Takbirrrr...!!! ALLAHU AKBAR..!!!!
Posting Komentar untuk "15 Hari Lagi Menuju Idul Adha, Saran: Tema Khutbahnya tentang Persatuan‼️"