Viral Indonesia Gelap: Inilah Wajah Asli Demokrasi, Hanya Khilafah Solusi Hakiki!

 

Sabtu, 23 Sya'ban 1446 H / 22 Februari 2025 M
๐Ÿ—“️Kalender Global Muhammadiyah

Akhir-akhir ini, media sosial ramai dengan tagar #IndonesiaGelap, mencerminkan kekecewaan dan kemarahan rakyat terhadap kondisi bangsa. Banyak yang menilai bahwa Indonesia sedang mengalami masa kelam, di mana keadilan semakin jauh, hukum semakin tumpul terhadap penguasa tetapi tajam terhadap rakyat kecil, dan berbagai kebijakan justru lebih menguntungkan oligarki daripada masyarakat luas. Fenomena ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan, melainkan konsekuensi logis dari sistem demokrasi yang sejak awal sudah cacat.


Demokrasi selama ini dijual sebagai sistem terbaik yang mengusung kebebasan dan kedaulatan rakyat. Namun, kenyataannya, demokrasi hanya sebatas ilusi. Dalam praktiknya, rakyat hanya diberi hak suara dalam pemilu, tetapi keputusan-keputusan besar tetap berada di tangan segelintir elite politik dan pemilik modal. Demokrasi telah menjadi alat bagi penguasa untuk melanggengkan kekuasaan dengan mengorbankan rakyat kecil. Allah telah memperingatkan dalam Al-Qur'an, "ุฃَูَุญُูƒْู…َ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ ูŠَุจْุบُูˆู†َ ۚ ูˆَู…َู†ْ ุฃَุญْุณَู†ُ ู…ِู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุญُูƒْู…ًุง ู„ِู‚َูˆْู…ٍ ูŠُูˆู‚ِู†ُูˆู†َ" (Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?) [QS. Al-Ma'idah: 50]. Ayat ini menegaskan bahwa hukum terbaik adalah hukum Allah, bukan hukum buatan manusia seperti demokrasi.


Selain itu, demokrasi tidak lebih dari sistem yang menguntungkan oligarki. Para penguasa dalam sistem ini lebih memihak kepada kepentingan pengusaha besar dibandingkan rakyatnya sendiri. Pemilihan pemimpin dalam demokrasi bukan berdasarkan kualitas kepemimpinan dan ketakwaan, melainkan berdasarkan seberapa besar modal yang mereka miliki atau seberapa kuat dukungan dari pemodal besar. Akibatnya, kebijakan yang dihasilkan sering kali hanya menguntungkan mereka yang berada di lingkaran kekuasaan. Rasulullah ๏ทบ telah memperingatkan tentang pemimpin yang hanya mementingkan dirinya sendiri dengan sabdanya, "ุฅِู†َّ ุดَุฑَّ ุงู„ุฑِّุนَุงุกِ ุงู„ْุญُุทَู…َุฉُ" (Sesungguhnya seburuk-buruk pemimpin adalah yang kejam dan kasar kepada rakyatnya.) [HR. Muslim].


Kapitalisme yang berjalan beriringan dengan demokrasi semakin memperburuk keadaan. Sumber daya alam dikuasai oleh korporasi asing, rakyat hanya menjadi buruh yang diperas tenaganya, sementara kekayaan hanya berputar di kalangan elit. Kesenjangan ekonomi semakin tajam, sementara rakyat kecil semakin sulit untuk bertahan hidup. Allah telah berfirman, "ูƒَูŠْ ู„ุงَ ูŠَูƒُูˆู†َ ุฏُูˆْู„َุฉًۢ ุจَูŠْู†َ ุงู„ْุฃَุบْู†ِูŠَุขุกِ ู…ِู†ูƒُู…ْ" (Agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.) [QS. Al-Hasyr: 7].


Kezaliman demokrasi juga tampak dalam sikap penguasa terhadap umat Islam. Lihatlah bagaimana dunia diam saat saudara-saudara kita di Palestina telah bertahun-tahun dibantai oleh Zionis Israel. Negara-negara Muslim di sekitar Palestina yang seharusnya bergerak justru hanya mengecam tanpa tindakan nyata. Ini menunjukkan bahwa sistem yang ada saat ini tidak mampu melindungi umat Islam. Rasulullah ๏ทบ bersabda, "ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ُ ุฃَุฎُูˆ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِ، ู„َุง ูŠَุธْู„ِู…ُู‡ُ ูˆَู„َุง ูŠُุณْู„ِู…ُู‡ُ" (Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh membiarkannya dizalimi.) [HR. Bukhari dan Muslim].


Melihat kondisi ini, umat Islam harus sadar bahwa satu-satunya solusi adalah kembali kepada sistem Islam, yaitu Khilafah. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang menerapkan syariat secara menyeluruh, menegakkan keadilan, serta memastikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, baik Muslim maupun non-Muslim. Allah berfirman, "ูˆَุนَุฏَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ู…ِู†ูƒُู…ْ ูˆَุนَู…ِู„ُูˆุง ุงู„ุตَّุงู„ِุญَุงุชِ ู„َูŠَุณْุชَุฎْู„ِูَู†َّู‡ُู…ْ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ูƒَู…َุง ุงุณْุชَุฎْู„َูَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู…ِู† ู‚َุจْู„ِู‡ِู…ْ" (Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.) [QS. An-Nur: 55].


Sejarah mencatat bahwa di bawah naungan Khilafah, umat Islam hidup dalam keadilan dan kemakmuran. Khilafah melindungi kehormatan, harta, dan nyawa umat. Tidak seperti demokrasi yang membiarkan umat Islam menderita di tangan musuh-musuhnya, Khilafah justru bertindak untuk melindungi mereka. Umat Islam pernah menjadi pemimpin dunia dalam bidang sains, ekonomi, dan politik ketika menerapkan syariat Islam secara kaffah.


Saatnya umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sadar bahwa hanya dengan bersatu dan menegakkan syariat Islam, kejayaan umat bisa kembali. Jangan lagi terpecah-belah oleh nasionalisme dan batas-batas buatan yang diciptakan oleh penjajah. Persatuan umat dalam satu kepemimpinan Islam global adalah kunci bagi kebangkitan kembali umat Islam.


Meskipun saat ini umat Islam dalam keadaan lemah, kita tidak boleh berputus asa. Kejayaan Islam bukanlah impian yang mustahil. Rasulullah ๏ทบ telah bersabda, "ุซُู…َّ ุชَูƒُูˆู†ُ ุฎِู„َุงูَุฉً ุนَู„َู‰ ู…ِู†ْู‡َุงุฌِ ุงู„ู†ُّุจُูˆَّุฉِ" (Kemudian akan tegak kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.) [HR. Ahmad]. Ini adalah janji Rasulullah yang pasti akan menjadi kenyataan.


Semoga umat Islam segera bangkit dan menyadari bahwa sistem yang saat ini diterapkan bukanlah sistem Islam. Demokrasi, kapitalisme, dan sekularisme telah membawa kehancuran bagi negeri-negeri Muslim. Saatnya kita berjuang untuk menerapkan kembali syariat Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah. Hanya dengan tegaknya Khilafah, keadilan sejati akan terwujud, kesejahteraan umat akan diraih, dan Islam kembali berjaya sebagai rahmat bagi seluruh alam. Takbir! Allahu Akbar!



Posting Komentar untuk "Viral Indonesia Gelap: Inilah Wajah Asli Demokrasi, Hanya Khilafah Solusi Hakiki!"