Dalam era digital saat ini, banyak orang berlomba-lomba menjadi konten kreator di berbagai platform seperti YouTube, Facebook Pro, TikTok, dan lainnya. Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar dan ketenaran melalui media sosial. Namun, tanpa disadari, sistem ini adalah bagian dari perbudakan kapitalisme modern yang diciptakan oleh orang-orang kafir Barat. Para kreator dipaksa untuk terus memproduksi konten agar tetap relevan dalam algoritma platform, sehingga mereka seolah diperbudak oleh sistem yang mengendalikan mereka.
Fenomena ini semakin parah ketika banyak kreator pemula yang rela mengorbankan waktu, pendidikan, dan bahkan pekerjaan utama mereka demi mengejar mimpi sebagai konten kreator. Ada yang sampai lupa waktu, meninggalkan salat, putus sekolah, atau bahkan kehilangan kehidupan sosialnya. Padahal, Islam mengajarkan keseimbangan dalam hidup dan melarang kita dari kesibukan yang melalaikan kewajiban kepada Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขู َُููุง َูุง ุชُُِْูููู ْ ุฃَู َْูุงُُููู ْ ََููุง ุฃََْููุงุฏُُูู ْ ุนَْู ุฐِْูุฑِ ุงَِّููู ۚ َูู َْู َْููุนَْู ุฐََِٰูู َูุฃَُٰูููุ۟ฆَِู ُูู ُ ูฑْูุฎَٰูุณِุฑَُูู
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun: 9)
Kapitalisme modern telah menciptakan sistem yang menguntungkan segelintir elit pemilik platform, sementara para kreator bekerja keras tanpa kepastian penghasilan. Sebagian besar keuntungan justru masuk ke kantong perusahaan-perusahaan besar di Barat, sedangkan para kreator hanya mendapatkan sebagian kecil dari pendapatan iklan. Hal ini membuktikan bahwa kapitalisme selalu mengeksploitasi tenaga kerja demi kepentingan segelintir orang kaya.
Jika kita melihat sejarah, sistem seperti ini muncul setelah runtuhnya Khilafah Utsmaniyah pada tahun 1924. Setelah Islam kehilangan kekuasaannya, dunia dikuasai oleh ideologi kapitalisme yang menjadikan manusia sebagai alat produksi. Orang-orang dipaksa bekerja tanpa sadar bahwa mereka sedang diperbudak oleh sistem ekonomi yang tidak adil. Rasulullah ๏ทบ telah memperingatkan umat Islam agar tidak menjadi budak dunia:
ุชَุนِุณَ ุนَุจْุฏُ ุงูุฏَِّููุงุฑِ َูุงูุฏِّุฑَْูู ِ، َูุงَْููุทَِููุฉِ َูุงْูุฎَู ِูุตَุฉِ، ุฅِْู ุฃُุนْุทَِู ุฑَุถَِู َูุฅِْู َูู ْ ُูุนْุทَ َูู ْ َูุฑْุถَ
"Celakalah hamba dinar dan dirham, hamba pakaian mewah dan sutra. Jika diberi, ia ridha, dan jika tidak diberi, ia tidak ridha." (HR. Bukhari No. 2887)
Sistem ini juga telah mengubah cara berpikir banyak orang, sehingga mereka lebih mementingkan popularitas dan uang daripada nilai-nilai agama. Tidak sedikit yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan engagement tinggi, seperti membuat konten yang tidak senonoh, prank berlebihan, atau bahkan menyebarkan hoaks. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan kejujuran dan kehormatan dalam mencari rezeki.
Allah telah memperingatkan dalam Al-Qur’an:
ََููุง ุชَุฃُُْูููุง ุฃَู َْูุงَُููู ุจََُْูููู ุจِูฑْูุจَٰูุทِِู َูุชُุฏُْููุง ุจَِูุงٓ ุฅَِูู ูฑْูุญَُّูุงู ِ ِูุชَุฃُُْูููุง َูุฑًِููุۭง ู ِّْู ุฃَู َِْٰูู ูฑَّููุงุณِ ุจِูฑْูุฅِุซْู ِ َูุฃَูุชُู ْ ุชَุนَْูู َُูู
"Dan janganlah kalian memakan harta di antara kalian dengan jalan yang batil, serta janganlah kalian menyuap hakim agar dapat memakan sebagian harta orang lain dengan dosa, padahal kalian mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 188)
Sejatinya, tidak ada yang salah dengan menjadi konten kreator selama dilakukan dengan niat yang baik dan tidak melalaikan kewajiban sebagai Muslim. Namun, yang perlu diwaspadai adalah jebakan sistem kapitalisme yang membuat seseorang terlena dengan dunia dan melupakan tujuan akhirat. Sebagai Muslim, kita harus tetap berpegang pada syariat Islam dalam mencari rezeki dan tidak membiarkan diri kita diperbudak oleh sistem yang tidak adil.
Oleh karena itu, kita harus kembali kepada sistem Islam yang menjamin keadilan dalam ekonomi dan kehidupan sosial. Hanya dengan menerapkan hukum Islam secara kaffah, kita bisa terbebas dari sistem kapitalisme yang menindas. Harapan kita adalah agar umat Islam kembali sadar bahwa kejayaan Islam hanya bisa diraih jika kita menerapkan hukum Allah dalam segala aspek kehidupan.
َูู َู َّูู ْ َูุญُْูู ุจِู َุง ุฃَูุฒََู ูฑَُّููู َูุฃَُٰูููุ۟ฆَِู ُูู ُ ูฑูุธَِّٰููู َُูู
"Dan barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Ma'idah: 45)
Semoga umat Islam semakin sadar dan kembali kepada ajaran Islam yang hakiki, sehingga kita tidak lagi diperbudak oleh sistem kapitalisme yang dikuasai oleh orang-orang kafir Barat. Mari kita bangkit dan memperjuangkan Islam sebagai satu-satunya sistem yang dapat membawa keadilan dan kemuliaan bagi umat manusia. Takbir! Allahu Akbar!
Posting Komentar untuk "Konten Kreator: Perbudakan Modern dalam Sistem Kapitalisme"