Teori Berfikir tingkat 3 : Mencari Kebenaran Sampai ke Akarnya

 By : Ust. Dwi Condro Triyono, Ph.D

Ahad, 19 Rajab 1446 H / 19 Januari 2025 M
🗓️Kalender Global Muhammadiyah

Baca Pembahasan Sebelumnya....

Tonton di YouTube

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang telah memberikan kita akal untuk berpikir dan menelaah kebenaran. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, yang telah mengajarkan kita cara berpikir yang sesuai dengan tuntunan wahyu. Dalam Islam, berpikir kritis dan mendalam adalah suatu kewajiban, sebagaimana firman Allah:

قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

"Katakanlah: 'Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar.'” (QS. Al-Baqarah: 111).


Setelah sebelumnya kita membahas teori berpikir tingkat 1 dan 2, kali ini kita akan membahas teori berpikir tingkat 3, yang berfokus pada menggali kebenaran sampai ke akar permasalahan. Teori ini mengajarkan kita untuk tidak puas dengan jawaban yang dangkal, tetapi terus bertanya hingga mendapatkan landasan kebenaran yang pasti.


Teori Berpikir Tingkat 3: Apa dan Mengapa?

Teori berpikir tingkat 3 adalah kemampuan untuk menelusuri klaim kebenaran hingga ke sumber utamanya. Dalam proses ini, kita diajarkan untuk tidak berhenti pada jawaban yang bersifat "katanya," melainkan terus bertanya: "Benar kata siapa? Apa dasarnya? Apakah sumbernya dapat dipercaya?" Proses ini membantu kita memastikan bahwa keyakinan kita tidak hanya berdasarkan tradisi atau asumsi, tetapi berdiri di atas dalil yang jelas.


Allah berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra’: 36).


Hadits Rasulullah ﷺ juga menegaskan pentingnya kejujuran dalam mencari kebenaran:

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ

"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga." (HR. Bukhari dan Muslim).


Contoh Penerapan Teori Berpikir Tingkat 3

1. Sesajen dalam Tradisi

Ketika seseorang mengatakan bahwa sesajen itu benar, tanyakan: "Benar kata siapa?" Jawabannya mungkin: "Benar kata nenek moyang." Lanjutkan dengan bertanya: "Nenek moyang yang mana? Apa dasar nenek moyang melakukannya?" Jika ditelusuri, praktik sesajen tidak memiliki dalil yang sah dalam Islam. Sebaliknya, Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56).



2. Demokrasi dalam Islam

Ketika seseorang berkata bahwa demokrasi itu benar, tanyakan: "Benar kata siapa?" Jawabannya mungkin: "Benar menurut pemikir Barat." Lanjutkan dengan bertanya: "Apakah pemikiran Barat sesuai dengan Islam?" Jika ditelusuri, demokrasi lahir dari pemikiran sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Padahal, Allah menegaskan:

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ

"Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah." (QS. Yusuf: 40).



3. Tuduhan terhadap Hizbut Tahrir

Ketika seseorang mengatakan bahwa Hizbut Tahrir itu sesat, tanyakan: "Dimana sesatnya? Apa buktinya?" Jika tidak ditemukan bukti yang sahih, maka klaim tersebut tidak dapat diterima. Rasulullah ﷺ bersabda:

الْبَيِّنَةُ عَلَى الْمُدَّعِي

"Bukti itu kewajiban orang yang mengklaim." (HR. Tirmidzi).


Ibarat Teori Berpikir Tingkat 3

Proses ini dapat diibaratkan seperti menggali sumur. Pada awalnya, kita hanya melihat permukaan tanah (teori tingkat 1). Kemudian, kita menggali dan menemukan air di dalam tanah (teori tingkat 2). Namun, untuk memastikan air tersebut bersumber dari mata air yang murni, kita harus menggali lebih dalam hingga ke akarnya (teori tingkat 3).


Kesimpulan

Hadirin yang dirahmati Allah, teori berpikir tingkat 3 adalah cara berpikir yang mendalam untuk memastikan kebenaran. Dengan cara ini, kita akan terhindar dari taklid buta dan mampu berpegang pada dalil yang jelas. Mari kita renungkan firman Allah:

فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ

"Maka ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2).


Semoga kita semua menjadi umat yang kritis dalam mencari kebenaran dan senantiasa berpegang pada Al-Qur'an dan sunnah. Wallahu a'lam bish-shawab.

Posting Komentar untuk "Teori Berfikir tingkat 3 : Mencari Kebenaran Sampai ke Akarnya"