Bahaya Bid’ah dalam Akidah dan Ibadah

 📘: Buku Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah jilid 3, diterbitkan oleh SuaraMuhammadiyah di Yogyakarta, 2018.

Jum'at, 17 Rajab 1446 H / 17 Januari 2025 M
🗓️Kalender Global Muhammadiyah

Islam adalah agama yang telah Allah sempurnakan sebagaimana firman-Nya:

ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗا

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, serta telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Maidah: 3). Namun, munculnya bid’ah menunjukkan adanya upaya menambah atau mengubah agama yang sudah sempurna ini. Nabi Muhammad ﷺ telah memperingatkan umatnya tentang bahaya bid’ah yang dapat merusak akidah dan menyebabkan amalan tertolak.


Secara syar’i, bid’ah adalah segala perkara yang diada-adakan dalam agama tanpa dasar dari Al-Qur’an dan sunnah. Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

"Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami yang bukan darinya, maka itu tertolak." (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam hadis lain, beliau ﷺ bersabda:

وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

"Hati-hatilah terhadap perkara baru, karena setiap perkara baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan." (HR. Abu Dawud).


Contoh bid’ah dalam ibadah yang sering terjadi di masyarakat adalah mengkhususkan waktu tertentu untuk ibadah tanpa dalil. Misalnya, membaca surat Yasin setiap malam Jumat. Padahal Rasulullah ﷺ menganjurkan membaca surat Al-Kahfi. Dalam sebuah hadis, Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

"Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka cahaya akan menyertainya di antara dua Jumat." (HR. Al-Hakim, shahih).


Contoh lainnya adalah tradisi tahlilan yang disertai dengan doa-doa khusus yang tidak diajarkan Rasulullah ﷺ. Nabi hanya mengajarkan doa sederhana untuk orang yang meninggal, seperti:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

"Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, berikanlah kesejahteraan kepadanya, dan maafkanlah dia." (HR. Muslim). Begitu juga dengan tradisi pupujian setelah adzan, yang sebenarnya tidak diajarkan dalam sunnah Rasulullah ﷺ. Adzan hanyalah panggilan untuk salat, tanpa tambahan ritual lain.


Bid’ah memiliki banyak bahaya. Pertama, bid’ah menyebabkan amalan tertolak, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

"Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amal itu tertolak." (HR. Muslim). Kedua, pelaku bid’ah terancam terhalang dari syafa’at Rasulullah ﷺ di akhirat. Nabi ﷺ bersabda tentang mereka yang menyimpang dari sunnah:

إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ

"Engkau tidak mengetahui apa yang mereka ada-adakan setelahmu." (HR. Bukhari dan Muslim). Ketiga, bid’ah dapat menghancurkan akidah. Amalan yang diada-adakan, jika dibiarkan, bisa menyeret pada syirik, seperti meminta berkah dari kuburan atau jimat. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki." (QS. An-Nisa: 48).


Sebagai motivasi, Nabi ﷺ mengingatkan pentingnya berpegang teguh pada sunnah:

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ

"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh kepada keduanya: Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya." (HR. Malik). Amalan sunnah yang telah Rasulullah ﷺ ajarkan sangat banyak. Jika ada amalan sunnah yang jelas pahalanya, mengapa kita harus menggantinya dengan amalan yang tidak memiliki dasar?


Kesimpulannya, bid’ah adalah bahaya besar dalam akidah dan ibadah. Amalan seperti yasinan setiap malam Jumat, tahlilan dengan doa-doa khusus, atau pupujian setelah adzan adalah contoh bid’ah yang harus dihindari. Mari kita perkuat keimanan dengan mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ, agar kita mendapatkan syafa’atnya dan tetap berada di jalan yang lurus. Wallahu a’lam bish-shawab.



Posting Komentar untuk "Bahaya Bid’ah dalam Akidah dan Ibadah"