YANG SUKA BEGADANG WAJIB TAU GAES !! Inilah waktu tidur yang dilarang dalam pandangan Islam

YANG SUKA BEGADANG WAJIB TAU GAES !! Inilah waktu tidur yang dilarang dalam pandangan Islam

Ilustrasi orang tidur

ALDIBLOGGERS2023.BLOGSPOT.COM, CIAMIS -- Halo gaes jumpa lagi bersama admin, pada artikel kali ini admin akan memaparkan pembahasan terkait waktu tidur yang dilarang dalam pandangan Islam nih. Wah pastinya teman-teman pembaca disini penasaran kan, diwaktu apasaja sih yang dilarang untuk tidur itu?. Dan pastinya diantara waktu tersebut pasti ada yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan dikalangan anak muda terutama yang suka begadang sampai berlarut malam dan mau solat subuh akhirnya kebablasan :v. Karena memang dalam pandangan Islam sendiri tidur itu sangat penting untuk kesehatan tubuh. Tidur adalah cara beristirahat yang terbaik setelah manusia seharian beraktivitas. 

Tidur merupakan aktivitas pasif yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Dengan porsi tidur yang cukup, seseorang dapat memulihkan kembali stamina dan siap menjalankan aktivitas kembali di esok hari.

Sebaliknya bila kurang tidur, seseorang mengalami penurunan mood, badan kurang segar dan kepala pusing. Karena itu kita dianjurkan untuk tidur cukup waktu, antara 6 hingga 8 jam sehari dengan menyempatkan tidur qailulah (tidur sebentar) di siang hari. Dalam Al-Qur'an sendiri dijelaskan :

Bantu klik link ini ya : Bantu klik

 وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ 

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan (QS Ar-Rum: 23). 

Baca juga : Rencana pembuatan Channel YouTube baru bernama Mas Al Channel sebagai bentuk latihan syiar dakwah Islam.

Meski demikian, ada waktu-waktu tertentu yang tidak dianjurkan bagi seseorang untuk tidur seperti dilansir dari Waktu Tidur yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan. 

Nah berikut admin paparkan beberapa waktu tidur yang dilarang dalam pandangan Islam yang sudah admin rangkum dari berbagai sumber terpercaya.

Baca juga : Adat Kebudayaan dalam Pandangan Islam

Pertama, tidur setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari. Tidur di waktu ini dipandang akan menjadikan orang yang melakukannya terhalangi mendapatkan berkahnya rezeki dan umur. Sebab waktu-waktu tersebut merupakan waktu diturunkannya keberkahan rezeki pada seseorang. Hal ini seperti dijelaskan oleh Habib Zain bin Smith: 

النوم بعد الصبح يذهب بركة الرزق والعمر لأن بركة هذه الأمة فى البكور وهو بعد صلاة الفجر إلى طلوع الشمس. 

Artinya: Tidur setelah subuh menghilangkan berkah rezeki dan berkah umur, sebab berkahnya umat ini ada di waktu pagi, yakni waktu setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari” (Habib Zain bin Smith, Fawaid al-Mukhtarah, halaman 590).

Kedua, tidur setelah masuk waktu ashar. Tidur pada waktu ini berisiko mengurangi daya aktif akal pelakunya. Dalam salah satu hadits dijelaskan:

 مَنْ نَامَ بَعْدَ الْعَصْرِ فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

Artinya:  Barang siapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri (HR Ad-Dailami). 

Meski para ulama menghukumi hadits di atas sebagai hadits dlaif namun hadits di atas masih relevan dalam konteks fadla’il al-a’mal (perbuatan keutamaan). 

Baca juga : Susah tidur? Baca doa ini !

Pernah ada seseorang yang menyangsikan penjelasan salah satu pendakwah tentang risiko tidur setelah ashar. Akhirnya ia pun mencoba untuk tidur setelah ashar untuk membuktikan apakah benar tidur di waktu tersebut akan berisiko menjadikan pelakunya sebagai orang yang gila.

Ia pun mencoba tidur setelah melaksanakan shalat ashar, tidurnya tampak terlelap hingga ia baru terbangun saat waktu sudah menginjak separuh malam (dini hari). Setelah terbangun ia langsung bergegas pada pendakwah tadi untuk komplain: 

“Engkau pernah berkata kalau tidur setelah ashar mengakibatkan gila atau hilangnya akal. Lihat aku, aku tidur setelah ashar dan aku sama sekali tidak merasa gila” ungkap orang tersebut.

Pendakwah tersebut menjawab dengan senyum dan penuh ketenangan: “Apakah ada perilaku orang gila yang melebihi hal ini. Engkau datang menuju rumah seseorang pada saat dini hari sedangkan orang-orang dalam keadaan tidur?” Orang yang komplain tersebut diam seketika, ia membenarkan ucapan pendakwah tersebut dengan penuh rasa malu. (Habib Zain bin Smith, Fawaid al-Mukhtarah, halaman 591).

Ketiga, tidur sebelum melaksanakan shalat isya’. Dalam salah satu hadits shahih dijelaskan:

 كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ العِشَاءِ وَالحَدِيثَ بَعْدَهَا البخاري 

Artinya:  Sesungguhnya Rasululullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya (HR al-Bukhari).

Sebab dimakruhkannya tidur sebelum melaksanakan shalat isya adalah dikarenakan khawatir akan habisnya waktu isya karena tidur terlalu lelap, seperti halnya kebiasaan kebanyakan orang yang tidur di malam hari namun belum melaksanakan shalat isya.

Alasan demikian seperti yang dijelaskan dalam kitab ‘Umdah al-Qari Syarah Shahih al-Bukhari: 

Bantu klik link ini ya : Bantu klik

القيلولة وهي سنة يستعان بها على قيام الليل كما أن التسحر سنة يستعان به على صيام النهار

Artinya: Tidur qailulah adalah sunnah yang dapat membantu seseorang untuk melaksanakan qiyam al-lail, seperti halnya sahur hukumnya sunnah yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam melaksanakan puasa di siang hari(Al-Ghazali, Ihya’ ulum ad-Din, juz 1, halaman 338).   

Selain itu, syara’ menganjurkan agar seseorang menjadikan waktu malam sebagai waktu untuk tidur dan istirahat, sedangkan waktu siang untuk bekerja dan beraktivitas. Sebab pola demikianlah yang dipandang ideal dan sesuai dengan ajaran Islam. 

Hal ini seperti ditegaskan dalam Al-Qur’an: 

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِباساً وَجَعَلْنَا النَّهارَ مَعاشاً

Artinya:  Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian (waktu tidur), dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan (QS An-Naba’, ayat: 10-11).

Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa waktu tidur yang tidak dianjurkan ada pada tiga waktu, yakni tidur setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari, tidur setelah masuknya waktu ashar, dan tidur sebelum melaksanakan shalat isya’. Sedangkan waktu tidur yang dianjurkan adalah tidur di waktu qailulah dan menjadikan malam hari sebagai waktu untuk istirahat panjang, sedangkan siang hari dijadikan waktu untuk beraktivitas dengan bekerja.

Ketentuan demikian merupakan tuntunan yang diajarkan oleh syara’ bagi orang yang memungkinkan untuk melaksanakannya. Berbeda halnya bagi orang yang memiliki tuntutan pekerjaan atau profesi yang beraktivitas semalam suntuk, maka dalam kondisi demikian waktu siang dapat ia gunakan sebagai waktu istirahat panjang dengan tetap berupaya untuk tidak tidur di waktu-waktu yang dimakruhkan.

Baca juga : Pemasangan umbul-umbul menjelang 17 Agustusan sudah mulai terpasang di Dusun Pancalan Rt 3.

Sekian terima kasih,, semoga bermanfaat ya gaes.

Refferensi : NU.or.id

Monggo sawer boss. :).

Posting Komentar untuk "YANG SUKA BEGADANG WAJIB TAU GAES !! Inilah waktu tidur yang dilarang dalam pandangan Islam"