RECONNECT WITH AL-QUR’AN

 ✨Kajian rutinan pekanan Masjid At-Taqwa Cijeungjing, Penceramah : Abah H. Ade Hikmat Nugraha✨


"Ummatii... ummatii... ummatii..."

Kalimat inilah yang terucap dari lisan suci Nabi Muhammad ﷺ menjelang wafatnya. Bukan "istriku", bukan "hartaku", tapi "umatku" yang beliau ingat. Itu artinya, dakwah dan perjuangan Islam adalah tanggung jawab semua umat, bukan hanya milik para ustadz, kyai, atau ulama saja. Siapapun yang peduli terhadap kondisi umat hari ini—ia harus terlibat dalam dakwah.





---


📖 Reconnect dengan Al-Qur’an: Kembali ke Sumber Petunjuk


Hari ini banyak dari kita mewarisi Islam secara turun-temurun, tapi lupa untuk memahami bagaimana Islam itu datang pada diri kita. Apa prosesnya? Kenapa harus Islam?


Padahal Allah sudah menegaskan:


> إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam."

(QS. Ali ‘Imran: 19)




Islam bukan hanya soal salat, zakat, dan puasa. Tapi lebih dari itu, Islam adalah cara hidup menyeluruh, yang mengatur dari bangun tidur hingga bangun negara.



---


🕋 Muharram & Hijrah: Momentum Dakwah Menembus Generasi


Masuknya bulan Muharram, bulan pertama dalam tahun Hijriyah, bukan sekadar penanggalan. Ini momentum berhijrah dari zona nyaman menuju zona perjuangan. Dahulu, hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah menjadi tonggak penyebaran Islam hingga akhirnya sampai ke Ciamis… bahkan sampai ke hadapan kita malam ini.


Abah juga menyentil sejarah jejak khilafah di Ciamis, sebagai pengingat bahwa Islam bukan asing di negeri ini. Kita hanya perlu kembali sadar dan bangkit!



---


🍚 Sepiring Nasi & Kisah Hidup: Islam Harus Diwujudkan


Abah juga berkisah tentang masa-masa berdagang cilok dan basreng, menunjukkan bahwa dakwah tak harus dimulai dari mimbar, tapi bisa lewat pengalaman dan pergaulan hidup.


Beliau menyampaikan:


> “Hidup itu bukan tentang hidup emak, tapi mati enak...” 😅

Tapi bagaimana hidup sesuai kehendak Allah, dan mati dalam ridha-Nya.





---


🌿 Kasih Sayang Allah: QS. Ar-Rahman sebagai Cermin Tauhid


Dalam kajian, Abah membacakan:


> الرَّحْمَٰنُ ﴿١﴾ عَلَّمَ الْقُرْآنَ ﴿٢﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ ﴿٣﴾ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ ﴿٤﴾


"Dialah (Allah) Yang Maha Pengasih.

Dia telah mengajarkan Al-Qur’an.

Dia menciptakan manusia.

Dia mengajarkannya pandai berbicara."

(QS. Ar-Rahman: 1–4)




Bayangkan... Qur’an disebut duluan bahkan sebelum penciptaan manusia!

Artinya, Al-Qur’an adalah kebutuhan utama manusia, bukan sekadar tambahan dalam hidupnya.



---


🧠 Awali dari Pola Pikir!


Yang harus dibenahi pertama kali adalah cara berpikir kita. Bukan “saya Muslim karena lahir dari orang tua Muslim”, tapi karena sadar dan paham bahwa Islam adalah satu-satunya jalan hidup yang benar.


Kata Abah, kalau ingin bangkit, ada empat jalan kebangkitan umat:


1. Hadir di Majelis Ilmu



2. Dakwah – menyampaikan kebenaran



3. Bangun kehidupan Islami – di rumah, pasar, hingga pemerintahan



4. Amal shalih kolektif – seperti yang Allah firmankan:




> وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

"Dan mereka saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran."

(QS. Al-‘Ashr: 3)





---


🛑 Jangan Asingkan Qur’an dari Hidup Kita!


Di era modern ini, banyak Muslim justru merasa asing terhadap ajaran agamanya sendiri. Padahal Islamlah yang akan menyelamatkan, bukan sistem buatan manusia.


Karena itu, Abah mengajak kita kembali pada “Iqra’”, perintah pertama dalam wahyu:


> اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ۝

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan."

(QS. Al-‘Alaq: 1)





---


🔁 Kembali pada Al-Qur’an: Hidup dalam Petunjuk, Bukan Dalam Gelap


Reconnect with Qur’an bukan hanya sekadar kembali membaca,

Tapi kembali menjadikannya way of life — pedoman dalam setiap sisi kehidupan:

🌙 dari cara kita tidur,

🍽️ cara makan,

🏠 cara berumah tangga,

🧑‍⚖️ hingga cara menata negara.


> “Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca,

Tapi dihayati, dipahami, dan diamalkan!”





---


✊ Penutup:


Sudah cukup kita menjadi umat yang pasif.

Sudah cukup kita jauh dari Al-Qur’an.

Sekarang saatnya:

📖 Kembali pada Qur’an.

Kembali pada perjuangan.

Bangkit bersama Islam.

Karena Islam bukan hanya masa lalu yang gemilang,

Tapi masa depan yang akan menyinari dunia.



---


Wallāhu a’lam bish-shawāb

Takbir! Allahu Akbar!


Posting Komentar untuk "RECONNECT WITH AL-QUR’AN"