Teguran Allah kepada Nabi Muhammad SAW: Bukan Celaan, Tapi Pelajaran untuk Umatnya!

 

Selasa (malem Rabu) 16 Dzulqa'dah 1446 H / 13 Mei 2025 M
🗓️Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT)

Alhamdulillah, sore tadi (Selasa, 15 Dzulqa’dah 1446 H / 13 Mei 2025 M), saya berkesempatan kembali seperti biasa menghadiri kajian rutin pekanan BAPERAN (Barisan Pecinta Al-Qur'an) di Masjid Al-Gani Imbanagara, Ciamis, bersama Jam’iyah Persatuan Islam (PERSIS). Kajian kali ini disampaikan oleh Ust. Abdul Aziz, membahas ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi teguran langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW.


Kenapa ini menarik? Karena kita sering menganggap bahwa Rasulullah SAW adalah manusia sempurna tanpa kesalahan. Padahal beliau juga manusia biasa, punya sisi basyariyah, walau tetap ma’shum dari dosa. Nah, dari sinilah letak pelajaran besar untuk kita: kalau Nabi yang sudah dijamin surga saja masih ditegur, apalagi kita?


1. Teguran Allah dalam Surah Ali Imran ayat 128


Saat Perang Uhud selesai dan kaum Muslimin kalah, Rasulullah SAW merasa kecewa dan marah. Banyak sahabat gugur, termasuk Sayyidina Hamzah, dan ada Wahsyi yang menusuknya, meskipun kelak Wahsyi masuk Islam.


Rasul lalu berdoa dalam qunut Subuh:


> “Ya Allah, laknatilah Sufyan bin Umayyah, Harits bin Hisyam, dan Syuraik bin Abu Umayya…”




Padahal doa para nabi pasti mustajab. Tapi justru doa itu tidak dikabulkan! Kenapa? Karena Rasulullah SAW mendahului ilmu Allah, padahal orang-orang yang disebut 3 tadi nantinya bakal masuk Islam.


Firman Allah:


> لَيْسَ لَكَ مِنَ ٱلْأَمْرِ شَىْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَٰلِمُونَ

“Kamu tidak punya wewenang sedikit pun dalam urusan mereka. Allah menerima tobat mereka atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka orang-orang yang zalim.” (QS. Ali 'Imran: 128)




2. Surat Al-Kahfi Ayat 23–24: Lupa Ucapkan Insya Allah


Ketika ditanya oleh orang Yahudi dan Quraisy tentang pemuda Ashabul Kahfi dan ruh, Rasul menjawab, “Besok akan kujawab.” Tapi Rasul lupa mengatakan "insya Allah". Akibatnya, wahyu terlambat turun dan beliau tidak bisa menjawab berhari-hari.


Firman Allah:


> وَلَا تَقُولَنَّ لِشَىْءٍ إِنِّى فَاعِلٌۭ ذَٰلِكَ غَدًا ٢٣ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,’ kecuali dengan mengatakan, ‘Insya Allah.’” (QS. Al-Kahfi: 23–24)




3. Surat Abasa Ayat 1–2: Bermuka Masam pada Orang Buta


Nabi sedang berdakwah kepada para petinggi Quraisy. Datanglah sahabat buta Abdullah bin Ummi Maktum, tapi Rasul malah bermuka masam karena merasa terganggu.


Firman Allah:


> عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ ١ أَن جَآءَهُ ٱلْأَعْمَىٰ ٢

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang buta kepadanya.” (QS. Abasa: 1–2)




Ini menunjukkan strategi dakwah tidak boleh mendiskriminasi, bahkan yang tampak lemah justru bisa lebih bernilai di sisi Allah.


4. Surat At-Tahrim Ayat 1: Mengharamkan yang Halal


Rasul mengharamkan sesuatu yang sebenarnya halal karena ingin menyenangkan istri-istrinya.


Firman Allah:


> يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَ ۖ تَبْتَغِى مَرْضَاتَ أَزْوَٰجِكَ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

“Wahai Nabi! Mengapa kamu mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu demi menyenangkan istri-istrimu?” (QS. At-Tahrim: 1)




5. Surat Yusuf Ayat 24: Nafsu Bisa Menjerumuskan


> وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِۦ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَآ أَن رَّءَا بُرْهَـٰنَ رَبِّهِۦ ۚ

“Dan sungguh, perempuan itu telah bermaksud kepadanya (Yusuf), dan Yusuf pun demikian, seandainya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.” (QS. Yusuf: 24)




Ini menunjukkan bahwa godaan itu nyata, tapi pertolongan Allah juga nyata jika kita menjaga diri.



---


Hikmah & Pelajaran


1. Bulan Dzulqa’dah salahsatu termasuk dari empat bulan mulia (asyhurul hurum). Segala amal baik dan buruk akan dilipatgandakan. Mari manfaatkan!



2. Jangan sombong! Nabi saja yang maksum masih ditegur, apalagi kita?



3. Di sistem kapitalis-sekuler, kita seolah dipaksa bermaksiat. Lihatlah! Aurat diumbar di mana-mana baik itu didunia nyata ataupun didunia maya ketika kita sedang skrol skrol tiktok atau apagitu, riba merajalela, zina jadi tontonan. Kita harus sadar!



4. Islam bukan cuma shalat & puasa, tapi juga mengatur kehidupan secara total, termasuk sistem ekonomi, sosial, dan politik. Maka dari itu, jalankan syariat Islam secara kaffah atau totalitas supaya terhindar dari yang namanya maksiat.




Harapan


Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari teguran-teguran Allah kepada Rasul-Nya, bukan untuk merendahkan, tapi untuk menyadarkan kita sebagai umatnya agar tidak merasa paling benar atau aman dari azab. Kita harus perbanyak instropeksi serta banyak-banyak istighfar, kita belum dijamin masuk surga.


Mari kita hidupkan suasana taat seperti di bulan Ramadhan di 4 bulan mulia ini salahsatunya bulan Dzulqa'dah ini, perbanyak istighfar, tingkatkan amal, dan terus belajar dari Al-Qur’an.


وَمَآ أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍۢ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍۢ

“Musibah apa pun yang menimpamu, itu karena perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30)


Wallahu a’lam bish-shawab.

Takbir! Allahu Akbar!


Posting Komentar untuk "Teguran Allah kepada Nabi Muhammad SAW: Bukan Celaan, Tapi Pelajaran untuk Umatnya!"