Sabtu malam Ahad, 22 Syawal 1446 H / 19 April 2025 M, PC Muhammadiyah Mangunjaya kembali menggelar kajian rutin Jimad (Ngaji Malem Ahad) bersama KH. Sutarman, M.BA. Kajian ini berlangsung ba’da Maghrib sampai Isya’, bertempat di Masjid Al-Islah / Sekretariat PC Muhammadiyah Mangunjaya.
---
Thoharah: Syarat Sah Ibadah
Thoharah berarti bersuci, dan ini adalah syarat sah ibadah seperti salat. Kyai Sutarman menjelaskan, dalam ibadah ada:
Syarat: di luar amalan (seperti wudu sebelum salat).
Rukun: bagian dari amalan (seperti berdiri dalam salat).
Dalil wajibnya berdiri dalam salat bagi yang mampu:
> وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
“Berdirilah karena Allah dalam keadaan khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 238)
---
Tuma’ninah dan Mufaraqah
Kyai mengingatkan pentingnya tuma’ninah: tidak boleh salat grasa-grusu seperti “traweh kilat”.
Tuma’ninah adalah rukun salat dan tanda kekhusyukan.
Istilah mufaraqah juga dijelaskan, yaitu memisahkan diri dari imam jika imam salat tidak sesuai syariat atau membuat kesalahan fatal.
---
Alat Bersuci
Tiga alat bersuci yang disebutkan:
1. Air
2. Debu (untuk tayamum)
3. Samak (untuk menyamak kulit bangkai agar suci)
---
Najis Bisa Jadi Suci, Tapi Haram Tetap Haram
Kyai Sutarman menegaskan:
> “Najis bisa menjadi suci, tetapi sesuatu yang haram tidak berubah jadi halal hanya karena bentuknya berubah.”
Contohnya:
Kulit bangkai hewan yang tidak disembelih syar’i, haram dimakan, tapi jika disamak, bisa suci dan digunakan.
Tapi dagingnya? Tetap haram meskipun sudah dimasak atau diolah.
Contoh lain:
Khamr (arak) jika berubah sendiri jadi cuka, boleh. Tapi jika disengaja diproses jadi cuka, tetap haram.
---
Jenis-Jenis Najis
1. Najis Mugholadzoh (نَجَاسَةٌ مُغَلَّظَةٌ)
→ Najis berat, seperti air liur anjing dan babi.
2. Najis Mukhaffafah (نَجَاسَةٌ مُخَفَّفَةٌ)
→ Najis ringan, seperti air kencing bayi laki-laki yang belum makan selain ASI.
3. Najis Mutawassitah (نَجَاسَةٌ مُتَوَسِّطَةٌ)
→ Najis sedang, seperti darah, bangkai, kotoran manusia & hewan.
Dalil bangkai dalam Al-Qur’an:
> حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ
“Diharamkan bagimu bangkai, darah, dan daging babi.”
(QS. Al-Mā’idah: 3)
Namun, ada dua bangkai dan dua darah yang dihalalkan, sebagaimana hadits Nabi:
> أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ
“Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun bangkai: ikan dan belalang. Adapun darah: hati dan limpa.”
(HR. Ibnu Mājah no. 3314)
---
Hikmah Kajian Malam Ini
> “Kesucian lahir didapat dengan air dan samak, tapi kesucian batin hanya lahir dari ilmu dan taqwa.”
Kajian Jimad bukan sekadar kumpul-kumpul, tapi tempat menata diri lahir-batin. Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba yang bersih, baik dari najis maupun dari dosa.
Posting Komentar untuk "Jimad (ngaji malem Ahad) Malam Ini: Belajar Suci yang Hakiki"