Meneladani Puasa Rasulullah: Sunnah-Sunnah yang Dilupakan

 

Kamis, 6 Ramadhan 1446 H / 6 Maret 2025 M
🗓️Kalender Global Muhammadiyah (KHGT)

Hari ini kita sudah masuk Ramadhan hari ke-6 sesuai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Alhamdulillah, kita masih diberikan kesempatan oleh Allah ﷻ untuk menjalani ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini. Namun, dalam menjalankan puasa, apakah kita sudah benar-benar mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ? Ataukah kita hanya menjalankan puasa sebatas menahan lapar dan dahaga tanpa mengamalkan sunnah-sunnah yang beliau ajarkan?


Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam beribadah, termasuk dalam berpuasa. Beliau bukan hanya sekadar menahan makan dan minum, tetapi juga menjaga adab, memperbanyak ibadah, serta mengamalkan sunnah-sunnah yang sering kali dilupakan oleh banyak orang. Sebagaimana sabda beliau:


خُذُوا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ


"Ambillah dariku tata cara ibadah kalian." (HR. Muslim)


Salah satu sunnah puasa yang sering dilupakan adalah bersahur dan mengakhirkannya. Rasulullah ﷺ bersabda:


تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً


"Makan sahurlah kalian, karena di dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)


Namun, sunnah ini bukan hanya soal makan sahur, tapi juga mengakhirkan waktu sahur mendekati waktu subuh. Sayangnya, masih banyak orang yang sengaja makan sahur terlalu awal, bahkan ada yang tidak sahur sama sekali. Padahal, sahur bukan sekadar makan, tetapi juga bentuk keberkahan yang membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang-orang sebelum kita.


Sunnah lainnya yang sering diabaikan adalah menyegerakan berbuka. Rasulullah ﷺ bersabda:


لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ


"Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim)


Namun, di zaman sekarang, banyak yang justru menunda berbuka dengan alasan menunggu makanan lebih lengkap atau karena kesibukan. Rasulullah ﷺ sendiri berbuka dengan kurma atau air terlebih dahulu, lalu melanjutkan shalat maghrib sebelum makan besar. Ini adalah sunnah yang seharusnya kita hidupkan kembali.


Selain itu, banyak yang menganggap bahwa puasa hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi melupakan sunnah menjaga lisan dan akhlak. Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ


"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan keji, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya yang hanya meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari)


Jadi, puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga menjaga perkataan dan perbuatan. Jika seseorang masih suka ghibah, marah-marah, atau berkata kasar, maka puasanya bisa kehilangan nilai dan keberkahannya.


Sunnah lain yang juga sering dilupakan adalah memperbanyak sedekah dan berbagi makanan untuk berbuka puasa. Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا


"Barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahalanya." (HR. Tirmidzi)


Sayangnya, banyak yang lebih fokus menyiapkan makanan berbuka untuk diri sendiri, tetapi lupa berbagi dengan orang lain. Padahal, sekecil apa pun makanan atau minuman yang kita berikan untuk berbuka puasa orang lain, Allah akan memberikan pahala yang luar biasa.


Terakhir, Rasulullah ﷺ juga menganjurkan memperbanyak ibadah di malam hari, baik itu shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Namun, banyak orang yang setelah berbuka justru sibuk dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti begadang tanpa keperluan atau sibuk dengan media sosial hingga lalai dari ibadah.


Ramadhan adalah bulan yang penuh kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jika kita ingin mendapatkan pahala yang maksimal, maka kita harus meneladani bagaimana Rasulullah ﷺ menjalankan puasa. Jangan sampai kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga tanpa memperoleh keberkahan yang seharusnya ada dalam ibadah puasa ini.


Semoga di sisa Ramadhan ini, kita bisa lebih semangat dalam mengamalkan sunnah-sunnah puasa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Dengan begitu, ibadah kita menjadi lebih sempurna dan bernilai tinggi di sisi Allah ﷻ. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.



Posting Komentar untuk "Meneladani Puasa Rasulullah: Sunnah-Sunnah yang Dilupakan"