Sumber : 📘Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah jilid 3 by SuaraMuhammadiyah diterbitkan di Yogyakarta, 2018.
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram (suci) yang dimuliakan dalam Islam. Bulan ini menjadi momen bagi sebagian umat Muslim untuk memperbanyak ibadah. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua amalan di bulan Rajab memiliki dasar dari Al-Qur’an dan Sunnah. Muhammadiyah, melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, telah memberikan panduan untuk membedakan amalan sunnah yang dianjurkan dengan amalan bid’ah yang tidak sesuai tuntunan.
Majelis Tarjih Muhammadiyah menekankan pentingnya berpegang pada dalil-dalil umum dalam beribadah, tanpa mengkhususkan bulan Rajab. Berikut amalan sunnah yang dianjurkan:
1. Puasa Sunnah:
Puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah), atau puasa Dawud. Tidak ada dalil shahih yang secara khusus menganjurkan puasa di bulan Rajab.
2. Ibadah Umum:
Membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, dan bersedekah. Semua ini dianjurkan tanpa mengikatnya dengan waktu tertentu di bulan Rajab.
3. Salat Sunnah:
Salat malam seperti Tahajud, Witir, dan Qiyamul Lail merupakan amalan yang sangat dianjurkan, bukan hanya di bulan Rajab, tetapi di setiap waktu.
Ada beberapa amalan yang dianggap bid’ah menurut pandangan Tarjih Muhammadiyah karena tidak memiliki dasar dari Rasulullah ﷺ atau generasi Salafus Shalih. Di antaranya:
1. Mengkhususkan Ibadah Tertentu:
Seperti puasa khusus tanggal 1 Rajab atau salat tertentu di malam pertama bulan Rajab.
2. Perayaan Isra Mi’raj:
Tidak ada dalil shahih yang menetapkan tanggal pasti Isra Mi’raj. Oleh karena itu, perayaan Isra Mi’raj sebagai ritual ibadah tidak memiliki landasan syar’i.
3. Doa Khusus Rajab:
Doa tertentu yang disebut sebagai “doa Rajab” tidak ditemukan dalam ajaran Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَٰذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
"Barang siapa yang membuat perkara baru dalam urusan agama kami yang tidak ada contohnya, maka ia tertolak." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk menjaga kemurnian ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ. Bulan Rajab adalah kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah, bukan untuk menambah-nambah amalan yang tidak dicontohkan. Mari manfaatkan bulan ini untuk memperbanyak amal saleh yang sesuai syariat, seperti puasa sunnah, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak doa. Semoga Allah ﷻ senantiasa membimbing kita agar tetap berada di atas jalan yang lurus.
Wallohu A'lam bissowab.
Posting Komentar untuk "Amalan Sunnah dan Amalan Bid'ah di Bulan Rajab menurut Tarjih Muhammadiyah"