Ramadhan Wis Lungsur, Tansah Istiqomah Ojo Mundur


Rabu, ١١ Syawwal ١٤٤٦ H / 9 April 2025 M
🗓️Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT)

Ramadhan wis ninggalke kita. Bulan sing barokah, sing kita isi dengan tadarus, tarawih, qiyamul lail, dan amal-amal kebaikan. Tapi pertanyaane saiki, apa amalan itu cuma musiman? Ojo sampe semangat ibadahmu mung berlaku sebulan tok, Mas/ Mbak. Wayahe saiki tansah istiqomah, ora mundur, ora kendur!


Karena sejatinya, suksesnya Ramadhan bukan ditentukan oleh berapa banyak amalan selama bulan puasa, tapi bagaimana kondisi iman lan amalmu sakwise Ramadhan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam:


QS. Fussilat: 30


> إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَـٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ




"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, 'Tuhan kami adalah Allah,' lalu mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.'”


Istiqomah itu hadiah untuk yang serius. Tidak semua orang bisa istiqomah, apalagi setelah Ramadhan. Mesti kudu niat sing ageung, tekad sing kuat, lan semangat terus-terusan. Kayak orang lari maraton, bukan yang cepat di awal yang menang, tapi yang konsisten sampe garis finish.



---


Fastabiqul Khoirot: Ayo Rebutan Kebaikan!


Istiqomah itu butuh lingkungan, komunitas, dan semangat berlomba-lomba dalam kebaikan. Jangan malah balik lagi ke kebiasaan lama. Allah berfirman dalam:


QS. Al-Baqarah: 148


> فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ




"Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."


Yuk fastabiqul khoirot! Lanjutkan kebaikan yang sudah dibiasakan di Ramadhan. Jadwalkan tilawah, jaga qiyamul lail meskipun cuma dua rakaat, jaga sedekah walau receh, dan jangan lupa ngajak orang lain biar bareng-bareng istiqomah.



---


Bangun Sebelum Subuh: Amalan Elitnya Ahli Surga


Wong-wong shaleh itu nggak nunggu adzan Subuh baru bangun. Mereka bangun lebih awal, tahajud, istighfar, dan merenung tentang hidup. Allah puji mereka dalam:


QS. Az-Zariyat: 15–18


> كَانُوا۟ قَلِيلًۭا مِّنَ ٱلَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ ۝١٧

وَبِٱلْأَسْحَـٰرِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ۝١٨




"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di waktu sahur, mereka memohon ampun (beristighfar) kepada Allah."


Tapi ya Mas/ Mbak, ojo bangga nek mung bangun subuh trus numpak kamar mandi, balik turu maneh. Bangun subuh itu artinya memanfaatkan waktu sahur untuk istighfar, doa, qiyamul lail, bukan cuma bangun karena alarm HP.



---


Niatkan Sing Ageung: Target Dunia-Akhirat


Allah ngajari kita untuk punya niat dan target gede. Gawe cita-cita mulia, jangan cuma mikir makan turu. Cek:


QS. Al-Isra: 79


> عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًۭا مَّحْمُودًۭا




"Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (maqam mahmud)."


Cita-cita itu tinggi. Pengen jadi generasi pemimpin? Guru Islam? Pengusaha syar’i? Semuanya bisa asal istiqomah. Jangan ngeremehin langkah kecil asal rutin dan niatnya benar. Nek niatmu lurus, langkahmu juga bakalan kuat.



---


Islam Itu Kaffah, Maka Dakwahmu Juga Harus Kaffah


Nggak cukup jadi muslim yang ritualnya kuat, tapi males ngajak orang lain. Islam itu mengatur segalanya, termasuk pergaulan, muamalah, akhlak, politik, dan ekonomi. Maka istiqomah juga termasuk dalam dakwah dan perjuangan.


QS. Ali Imran: 15–17


> ٱلصَّـٰبِرِينَ وَٱلصَّـٰدِقِينَ وَٱلْقَـٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ




"(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur."


Kita harus istiqomah dalam memperjuangkan Islam. Dakwah di mana pun, kapan pun. Di sekolah, di kampus, di medsos, di tongkrongan. Bukan cuma ceramah, tapi menunjukkan akhlak dan komitmen syariah.



---


Penutup: Semoga...


Semoga kita semua termasuk golongan yang tetap semangat setelah Ramadhan. Yang tidak hanya semangat temporer, tapi istiqomah sampe ajal tiba.


Semoga kita dipanggil Allah dalam keadaan istiqomah.

Semoga Allah beri kita teman-teman yang istiqomah.

Semoga langkah kaki kita menuju masjid, majelis ilmu, dan medan dakwah terus kuat.

Dan semoga kita wafat dalam keadaan husnul khatimah.


Aamiin.

Posting Komentar untuk "Ramadhan Wis Lungsur, Tansah Istiqomah Ojo Mundur"