Syarat menjadi amal sholeh ada 3

 ✨By KH. Abdul Rosyad (Pak Osad)✨

Rabu (malam Kamis) 27 Ramadhan 1446 H / 
26 Maret 2025 M
๐Ÿ—“️Kalender Hijriyah Global Tunggal

Dalam Islam, setiap perbuatan baik belum tentu bernilai sebagai amal sholeh. Pak Osad pernah menjelaskan bahwa ada tiga syarat utama agar sebuah amal diterima oleh Allah sebagai amal sholeh. Ketiga syarat ini harus terpenuhi, bukan hanya sebagian saja. Jika salah satu tidak terpenuhi, maka amal tersebut bisa jadi sia-sia di sisi Allah.

Syarat pertama, pelakunya harus seorang Muslim. Amal sholeh hanya sah jika dilakukan oleh orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika seseorang bukan Muslim, maka amal baiknya tidak akan dianggap sebagai ibadah yang bernilai di sisi Allah. Misalnya, kata Pak Osad, kalau Ahok (seorang non-Muslim) menyumbang dana untuk membangun madrasah, secara duniawi itu mungkin bermanfaat, tapi di akhirat, amal itu tidak akan bernilai sebagai ibadah karena dilakukan oleh orang yang tidak beriman. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

ูˆَู‚َุฏِู…ْู†َุง ุฅِู„َู‰ٰ ู…َุง ุนَู…ِู„ُูˆุง۟ ู…ِู†ْ ุนَู…َู„ٍ ูَุฌَุนَู„ْู†َู€ٰู‡ُ ู‡َุจَุงุٓกًۭ ู…َّู†ุซُูˆุฑًุۭง

"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (QS. Al-Furqan: 23)

Syarat kedua, amal itu harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah. Sebagus apapun sebuah amal, kalau niatnya bukan karena Allah, maka amal itu tidak diterima. Misalnya, jika seseorang datang ke kajian bukan karena ingin menuntut ilmu, tetapi hanya karena ingin dipuji atau sekadar ingin menikmati kopi gratis dan rokok gratis, maka amalnya tidak bernilai di sisi Allah. Rasulullah ๏ทบ bersabda:

ุฅِู†َّู…َุง ุงู„ْุฃَุนْู…َุงู„ُ ุจِุงู„ู†ِّูŠَّุงุชِ ูˆَุฅِู†َّู…َุง ู„ِูƒُู„ِّ ุงู…ْุฑِุฆٍ ู…َุง ู†َูˆَู‰

"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari & Muslim)

Syarat ketiga, amal tersebut harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah ๏ทบ. Ibadah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah ๏ทบ tidak akan diterima, meskipun dilakukan dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan. Misalnya, jika seseorang sholat Subuh tiga rakaat, meskipun dia sangat ikhlas, tetap saja amal itu tertolak karena tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah ๏ทบ. Rasulullah ๏ทบ bersabda:

ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุนَู…َู„ًุง ู„َูŠْุณَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฃَู…ْุฑُู†َุง ูَู‡ُูˆَ ุฑَุฏٌّ

"Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amal tersebut tertolak." (HR. Muslim)

Begitu pula dalam masalah hukum dan aturan kehidupan. Islam sudah memberikan panduan yang lengkap. Tidak boleh kita mengambil aturan dari selain Islam, apalagi mengikuti sistem yang dibuat oleh orang-orang Barat seperti Adam Smith atau Montesquieu. Demokrasi, kapitalisme, dan sistem jahiliyah lainnya adalah bid'ah dalam aturan kehidupan. Islam memiliki sistem pemerintahan sendiri yang dicontohkan oleh Rasulullah ๏ทบ dan para khulafaur rasyidin. Allah berfirman:

ูˆَู…َู† ู„َّู…ْ ูŠَุญْูƒُู… ุจِู…َุงٓ ุฃَู†ุฒَู„َ ูฑู„ู„َّู‡ُ ูَุฃُูˆู۟„َู€ٰุฆِูƒَ ู‡ُู…ُ ูฑู„ุธَّู€ٰู„ِู…ُูˆู†َ

"Dan barang siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Ma’idah: 45)

Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus memastikan bahwa amal yang kita lakukan memenuhi ketiga syarat ini. Jangan sampai kita beribadah hanya ikut-ikutan tanpa dalil yang jelas. Juga jangan sampai kita mendukung sistem yang bertentangan dengan Islam. Semoga kita selalu diberi hidayah untuk menjalankan amal sholeh yang diterima di sisi Allah. Dan semoga syariat Islam segera tegak, agar kita bisa hidup dalam keadilan yang sesungguhnya. Aamiin.


Posting Komentar untuk "Syarat menjadi amal sholeh ada 3"