Islam mengatur semua aspek, bukan cuma sebatas ritual ibadah saja‼️

 

Senin, 6 Rajab 1446 H / 6 Januari 2025 M.

🗓️Kalender Global Muhammadiyah.

Islam bukan sekadar agama yang mengatur ritual ibadah, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari ibadah, muamalah, pendidikan, hingga politik. Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 208). Ayat ini menegaskan bahwa Islam harus diamalkan secara total, tidak terbatas hanya pada aspek tertentu saja.

Dalam Islam, muamalah seperti perdagangan, hubungan sosial, dan politik juga diatur dengan detail. Rasulullah ﷺ memberikan contoh bagaimana menjaga keadilan dalam bermuamalah, menghindari riba, dan membangun masyarakat yang berlandaskan syariat. Bahkan pendidikan dalam Islam tidak hanya bertujuan duniawi, tetapi juga ukhrawi, seperti menanamkan akhlak mulia dan pemahaman tauhid yang kokoh.

Bahaya pemahaman sekuler sangat nyata, terutama bagi anak muda. Sekularisme memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari, sehingga muncul pandangan bahwa Islam hanya ada di masjid atau pondok pesantren. Padahal, sekularisme adalah langkah setan yang menjauhkan umat Islam dari keutuhan ajarannya. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

"Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka amal itu tertolak." (HR. Muslim). Pemahaman seperti ini bertentangan dengan Islam yang mengatur kehidupan secara menyeluruh.

Islam mengajarkan bahwa kepemimpinan dan politik harus berdasarkan syariat, bukan paham Barat yang menjadikan manusia sebagai pembuat hukum. Islam melarang tasyabbuh (meniru) budaya atau sistem yang bertentangan dengan syariat, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Dawud). Ini adalah peringatan agar umat Islam berhati-hati terhadap ideologi yang mengaburkan nilai-nilai Islam.

Sebagai umat Islam, kita wajib menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai teladan dalam setiap aspek kehidupan, bukan menjadikan paham sekuler atau budaya Barat sebagai pedoman. Firman Allah ﷻ:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

"Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu." (QS. Al-Ahzab: 21).

Mari kita berislam secara kaffah, menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman hidup. Semoga kita dijauhkan dari pengaruh sekulerisme dan diberi kekuatan untuk menegakkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ajaklah diri dan orang lain menuju kebaikan, karena Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.

Wallohu a'lam bissowab...

Berbagi :